L on the forehead = LEBAY



Percakapan di pagi hari antara saya dan seorang teman tentang Alya (bukan nama sebenarnya).

Alya adalah teman SMA kami. Ukurannya standard lah, popular juga ga tapi bukan termasuk di”bully” ama lainnya. Masalah body (this is the most important thing) ga minus ga plus. Jadi penekanannya benar pada kata-kata ”BIASA”. Jangan bilang sombong, boleh kok bandingkan dengan aset fisik saya. Hahaha

Pada suatu saat dia datang tergopoh-gopoh mukanya sadis dengan pandangan ala sinetron.
”Lihat nih, lihat si Bondan nembak aku,” katanya pada kami di tengah kantin dengan suara kencang seperti geledek.
Surat yang dipegangnya langsung jadi barang mainan baru para gadis-gadis. Sambil digilir Alya tidak berhenti berbicara.
”Aku jijik ama dia, tingkahnya bikin enek, emang dia siapa sampe berani buat puisi lagu si Lumba-Lumba jatuh cinta,”
Saya dan teman menaikan satu alis berkali-kali. Berasa aneh. Yang lainnya manggut-manggut entah kegirangan atau pengen nonjok.

Oh come on…
Anggaplah itu masa SMA, masa masih susah membedakan malu dan suka. Masa norma yang pengertiannya belum jelas. Tapi sempat terlintas dalam pikiran kami. Bagaimana kalau keadaannya terbalik. Apa perasaannya.

Life is Unfair! Namun susah sekali membuat itu menjadi adil kalau Alya-Alya bergentayangan. Matanya ditutup tanpa pernah bercermin. Berusaha memposisikan diri sebagai Dewi Sandra tapi sebenernya mirin Jeng Kellin. HAHAHAHAH :D

Saya dan seorang teman bernostalgia. Mengingat setelah provokasinya susah berhasil Alya berlalu santai dengan gaya ”manis-centil -sok-laris”nya itu. Kembali ke kelas kaya ga terjadi apa-apa.

Beberapa minggu kemarin ketika asyik menikmati Froyo si Alya lewat. Dan kami berusaha memanggilnya. Ngobrol-ngobrol sambil ke-asem-an akhirnya tercetus kata-kata wasiat dari Alya.

”Gue belom pernah pacaran lagi sejak putus sama Aldi (pacar SMAnya),”

Saya dan Seorang Teman tetap berlagak pilon sambil mengelus-elus pundaknya. Memaksa untuk tidak tertawa.
HUAHAHHAHAHA

LOSER!

FYI: Bondan (bukan nama sebenarnya) korban cinta monyet tertindas itu kini telah jadi salah satu pengusaha terkenal. Single, Available, Marriage-able.
Sementara si Alya, masih ngeciprit masalah OB kantor nya yang suka curi-curi pandang.

CUIH!

T.R.A.G.I.S

HAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHA (joget pisang)

Written by: secangkir kopi ~life is a beautiful enemy

4 comments:

Anonim mengatakan...

yah perempuan memang suka berkata kasar :P tapi kadang manis juga...

Anonim mengatakan...

Pengalaman yg lucu..
Mengingatkan aku pd salah satu teman..
Thanks for sharing :)

Anonim mengatakan...

tes

Anonim mengatakan...

Concerns, these are the things that occur in our life time. Some people may ask and look into the depth of one woe but all the same we all have it. I often have It.; enjoy it sometimes but how appropriate this make one feel is another question all together.
Thus I stumble on this writing of yours. I deeply enjoyed it because it take me off somewhere for a while. While this past dimension is beyond me, it is already part of me, since I see it and enjoyed. What really occurs to me is that how a suspend can be a reality of life and one can postpone forever to the best things in life without knowing that one does it. In this case, I feel related to see that Ilya likely to have been so and all this sadness can be gone with one decision. Thus, it makes me much into remembering….. Living, loving and commitment. It is a steadfast one can sometimes make the world spin in a whole new way.