B! ALERT: Kami Tidak Mungkin Direncanakan Jadi Istri??



Wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri


WTF?? Siapa orang tolol yang melontarkan judgement seperti ini?

Mario Teguh! Hah!

Aku memang nggak pernah percaya sama yang namanya motivator. For me, they are the true hypocrite. Seseorang yang tak hidup di dunia nyata.

Lemme ask you these questions :

Apa sih definisi istri dalam benak Anda? Seorang yang bertugas melayani Anda? Yang harus terus menjaga anak-anak selagi Anda entah ada dimana sedang melakukan apa? Kami perempuan hanya Anda jadikan sebagai objek semata, bukan?

Anda beranggapan bahwa laki-laki memiliki nilai lebih dari seorang perempuan? Sehingga Anda tidak menyinggung tentang laki-laki yang demen clubbing, merokok dan mabuk-mabukan? Jika yang melakukan itu laki-laki, mereka dimaafkan? Mereka tetap dapat direncanakan menjadi seorang suami? Is that what you are trying to say?

Dan jika aku merokok, aku dugem dan terkadang aku suka minum, lantas Anda berpendapat aku tidak pantas menjadi seorang istri? Oh come on, open your sticky eyes! Tahu tidak, seorang perempuan tanpa rokok yang tak doyan mabuk pun bukan jaminan bisa menjadi sosok istri yang baik. Baik dan buruk tidak digambarkan hanya dengan sebatang rokok, sebotol liquor atau sedikit goyangan seksi di dance floor kok.

Kenapa Anda tidak mempermasalahkan saja para lelaki yang telah memiliki istri idaman, namun masih saja datang ke panti pijat untuk mendapatkan service ekstra? Atau jangan-jangan Anda tak berani menguak tabu pribadi Anda sendiri ya? Ih, memang begitulah kehidupan munafik sejati. Berbusa-busa menceramahi orang lain, sedangkan borok menganga lebar di dalam diri. Yuck!

Maybe this is breaking news for you, but we are much more than that. Kami perempuan lebih dari sekedar konco wingking yang bisa Anda nilai baik atau buruk dari kualitas kami memasak, atau membersihkan rumah, atau menjaga anak-anak. Kami bukan lagi second-class citizen loh, yang bisa Anda peram terus di dunia domestik.

Perempuan kini memiliki kebebasan untuk berkarya, untuk bekerja, dan untuk bersenang-senang. Kami punya hak yang sama dengan Anda untuk menikmati hidup, untuk merokok (meski kami tahu itu merusak tubuh kami, seperti para lelaki lain juga tahu bahwa itu merusak tubuh mereka), untuk dugem, untuk meliuk gembira, untuk menyisip minuman yang membuat kepala kami sedikit enteng.

Dan tenang, kami ini multitasking kok. Kami bisa saja merokok sambil memasak. Dan masakan kami tetap enak. Kami bisa saja menyesap sedikit wine sambil menyuruh suami kami untuk menyapu dan mengepel rumah. Kami juga bisa menjadi kawan chitchat yang intelek dan menyenangkan, sehingga suami kami tak memiliki alasan mencari kawan perempuan untuk diajak bicara cerdas. Dan jangan ditanya, kami juga mampu menjadi kawan (ataupun lawan) yang hebat di ranjang, sehingga suami kami tak perlu mencari variasi lain.

Anda masih bilang bahwa kami tidak layak menjadi seorang istri?

~written by sebatangrokok

4 comments:

teman mengatakan...

sebatang rokok: sabar-sabar, bicaralah nanti kalau kita sudah yakin kebaradaan gender kita hahahahha.... love u sistahhhh

sHaa mengatakan...

I love this post :)

quinie mengatakan...

akhirnyaaa bisa juga komen dimarih...
hihihi...
mau komentar...

hm... kalo menurut sayah, standar tiap orang berbeda2. Mungkin kalo menurut si motivator seperti itu, tapi balik lagi ke kita yang akan menjalaninya, yang mana kah yang sesuai dan klik untuk kita.
suatu ukuran "BAIK" itu relatif, tergantung siapa yang menilai.

Gua ga bilang elu salah atau pak mario benar, dua2nya benar kok.
kalo pak mario berpendapat seperti itu, ya gpp. Toh kalo dikau berpendapat lain juga ga salah kok. berbeda itu biasa :).
ya intinya balik lagi ke kitanya sih

just my thought :)

JAMU mengatakan...

memang kalian bertiga tidak mungkin direncanakan jadi istri... buktine aku ditinggal, posting aku gak diikutsertakan. bibit2 selingkuh sudah mulai tampak!!

HIDUPP MARIOO TEGGUUHHHH!!!!