0 comments

undangan kawin




lokasi: sore hari, terkesima membaca undangan pernikahan via email

It's written on the stars. Tat we were meant to be...
So mark your calendar
There's going to be a party
Looking forward to sharing with you
The Moon, The Joy and The love of our wedding celebration
(blah blah blah blah)

sebatang rokok: Teman, besok kalau aku nikahan kamu buatin puisi ya
seorang teman: ngga mau
sebatang rokok: ga apa-apa lah sebagai tanda persahabatan
seorang teman: mmmm boleh lah, aku yang buatin. tapi undangannya teka-teki silang mau? siapakah nama mempelai wanita (5 menurun 6 kotak) sebuah gedung cantik di dekat museum nasional (7 mendatar 9 kotak)
mau?
sebatang rokok: SIALAN!!!!!X&*^$#@#%&^

Secangkir Kopi: HUAHAHHAHAAHHAHAHAH

0 comments

The Narcism of A Bitch :(


Morning conversation between Secangkir Kopi (SK) & Seorang Teman (ST) via ponsel.

SK: Morning sunshinee..Nama kamu muncul lagi di webnya si Anu, beserta profil lengkap hueheheheheh bakal orang terkenal nih

ST: Tidak usah diperlebar dalam sehari sudah ku baca 1000 kali. Tanpa memperhatikan pekerjaan. Bahkan sttttt aku meng-klik namaku sendiri entah sudah berapa kali, biar banyak jempolnya

SK: anyway bytheway busway on the way si A kemaren mulai ngajar di TK Internasional. Ibunya si B tiba-tiba datang ga terima kalo si A yang ngajar disana. Kita pada heboh dong,ermmmm.... ehem ehem
Lu kok diem aja sih

ST:iyah iyah aku dengerin

SK: Omigot!!! Arghhhh, pasti kamu lagi ngeliatin profilmu lagi di depan monitor dan ga dengerin aku ngomong. Ya kan?

ST: iyah iyah, ngomong ajah. kan aku multi tasking, bisa narsis sambil nguping

SK: (dalem ati)Bruak! Capeee deyyyy! NARSIS

3 comments

masih tentang Kartini

masih tentang Kartini dicomot dari status facebook salah seorang kawan:

Kartini dulu berkata : " HABIS GELAP TERBITLAH TERANG"
Kartini sekarang berkata: " BELUM TERANG NGAPAIN PULANG "

(go for it BITCH! hihihihi)

3 comments

The Old Past BITCH, Kartini




Setiap tanggal 21 April Indonesia merayakan hari spesial yaitu Kartini. Meskipun tidak dibandrol dengan warna merah, hari ini mengajak perempuan untuk refleksi. Gerakan nyata melalui tulisan yang mendobrak pikir pada jamannya.

Pemikiran-pemikiran dahsyat Kartini, berhasil diungkap melalui surat-surat Kartini yang dipublikasikan dalam buku berjudul sama. Beliau melakukan korespondensi dengan kawannya yang berada di Belanda. Setelah sekian lama berdiam diri menuruti orang tuanya, budaya dan tradisi ternyata Kartini memberontak dalam otak.

Kemudian hari ini ketika menulis, didepan saya banyak konde berkeliaran. Para perempuan berkebaya, jalan dengan susah, make up habis-habisan. Tulisan mengenai emansipasi, feminisme, bermunculan di milis-milis. Saya capai mendengarnya. Buah-buah ide yang muncul beragam sama, penuh kemarahan, ketidak puasan di dasarkan pada kata emansipasi.

Jadi sebenarnya apa sih emansipasi? Istilah tersebut digulirkan ketika menjelaskan sejumlah usaha mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat, bagi kelompok yang tidak diberi hal secara spesifik. Artinya ketika saya sebagai perempuan tidak diberi hak, saya bisa menuntut emansipasi.

Pertanyaannya adalah apakah kamu, saya dan perempuan lain siap untuk itu? Ataukah kita telah mencapai sepakat akan definisinya? Tentang sanggul kah? Kebayakah?
Pernahkah kita sadari, kata-kata emansipasi terlontar namun kita tidak bisa mengganti ban mobil sendiri. Mengernyitkan dahi kala menghadapi suami mengurus anak, dan istri bekerja di luar rumah.

Jujur, saya, kopi dan rokok masih suka seperti itu. Kami bergosip tertawa dalam kesenangan perempuan. Bangga untuk dipuja dan dibukakan pintu mobil, menerima barang mewah dari segepok lelaki yang datang, Kami bangga dengan keistimewaan yang kami punya untuk menjadi BITCH (Babe Is Totally Control Herself)).. Memang drama quenn tapi we know excatcly what we want.

Kata-kata itu menurut kami adalah emansipasi yang sebenarnya. Yaitu bagaimana kami bisa menerima diri sendiri dengan gembira.


Hari ini kami ke kantor dengan biasa. Bangun siang, sedikit telat sehingga tidak ada kesempatan berdandan ala pesta kawinan ke kantor. Kami tidak berkoar-koar mendengungkan persamaan hak yang nantinya tidak berujung. Kami membuat kompromi dengan keadilan perempuan.

Tidak semuanya kelemahan berujung kekalahan. Dan kelebihan adalah kebenaran. Namun kombinasi keduanya mampu menghasilkan kesempurnaan.

Kartini adalah contoh nyata ”old past BITCH”. Kami bertiga terpana melihat hasilnya membatik dipamerkan pada museum nasional. Sementara buah pikirannya menghasilkan sebuah sekolah untuk perempuan di tahun 1903. Dan she is totally have control of her self, and know what she want. Salute for her.
“Sometimes you have to be a bitch to get things done.-Madonna-” So do Us !

Written by~seorang teman
Life is a beautiful enemy

0 comments

BBB (bitch big book) 1:1

wealth is genetic and also survival skill. So don't be panic, when I (not immediately) kill those moneybags with my heels (BBB 1:1)

0 comments

you cannot pass




Ok BITCH,
Hari ini hari yang susah buat di terangkan. Kenapa? Karena tiba-tiba tangan saya gatel pengen nulis hal yang ga penting seperti ini.
Diantara teman-teman yang lain saya adalah raja jalanan. Lebih tepat kalau di sebut tukang langgar aturan. Lampu merah, di depan terabas saja, maklum merah artinya berani. Ada dilarang belok di lewatin ajah. Bahkan razia polisi justru saya samperin karena bakalan ada cerita baru.
Masalah nanti denda, tilang itu cuman konsekuensi seru yang bisa diolah jadi bahan makian selanjutnya. Tentu saja tidak mengesampingkan argumentasi mulai yang manis, alot, kenyal, asem, pahit dan terakhir hajar!
But eniwei Bitch,
Saya tiba terhenyak bahwa kegiatan yang saya lakukan ternyata bisa membuat kita mengeluarkan uang minmal seharga satu celana dalam la senza bahkan lebih.
OK check this out!
Tak punya SIM? Diatur Pasal 281 jo Pasal 77 (1), denda Rp 1 juta.

Berkegiatan lain saat mengemudi, atau dipengaruhi keadaan yang mengurangi konsentrasi? Diatur Pasal 283 jo Pasal 106 (1), denda Rp 750 ribu

Tak mematuhi sinyal peringatan kereta api, menerobos palang di persimpangan rel? Aturan Pasal 296 jo pasal 114a, denda Rp 750 ribu

Melanggar rambu/marka? Diatur Pasal 287 (1) jo psl 106 (4a) dan Psl 106 (4b), denda Rp 500 ribu.

STNK tak sah? Diatur Pasal 288 (1) jo Pasal 106 (5a), denda Rp 500 ribu.

Tanda nomor tak sah? Diatur Pasal 280 jo Pasal 68 (1), denda Rp 500 ribu.

Melanggar batas kecepatan maksimum atau minimum? Diatur Pasal 287 (5) jo Pasal 106 (4g) atau Pasal 115a, denda Rp 500 ribu.

Asesori membahayakan seperti lampu silau, bumper tanduk? Diatur Pasal 279 jo Pasal 58, denda Rp 500 ribu.

Tak mengutamakan pejalan kaki atau pesepeda? Diatur Pasal 284 jo Pasal 106 (2), denda Rp 500 ribu.

Berhenti darurat, tapi tak memasang segitiga pengaman atau isyarat lain? Diatur Pasal 298 jo Pasal 121 (1), denda Rp 500 ribu.

Ada juga denda Rp 250 ribu per pelanggaran:
- Tak membawa SIM
- Tak memakai sabuk keselamatan
- Tak memakai helm
- Malam hari, lampu utama tak menyala
- Mengganggu fungsi rambu, marka, alat pengaman pengguna jalan (berlaku untuk setiap orang)
- Tak mematuhi perintah petugas untuk berhenti, jalan terus, melaju cepat, melambat, atau mengalihkan arus
- Melanggar tata cara penggandengan kendaraan
- Pindah lajur tanpa isyarat
- Membelok atau berbalik arah tanpa isyarat
- Tak memberi prioritas pada kendaraan tertentu, termasuk yang dikawal petugas Polri
sumber: TMC Polda Metro Jaya
So hows? Tertantang mempertaruhkan hasil keringat untuk pelanggaran lalu lintas? I think, that good idea sumtimes.
Brummmmmmmmmmmmm……ciiiitttt bruak!
Written by ~seorang teman

1 comments

Satu April, hamil? No Way!


Pernahkah Anda berada pada sebuah posisi yang menegangkan? Tiba-tiba, issue hamil mencuat ke permukaan. Dan itu terjadi pada sahabat sendiri yang notabene belum menikah.
Ah its OK, kita tidak akan bilang hal tersebut haram. Lets say, babies is an angel yang tidak sengaja jatuh dalam dunia ”seru” kita.
But, saya pribadi belum bisa menjawab apa yang harus dilakukan untuk mengesampingkan karir. Atau taktik apa untuk tetap membuat dompet pengangum-pengagum tetap lancar.

Eniwei berita menggemparkan itu terjadi kemaren

10.25 1 april 2010
Subject 1 : gawat gawat! Ternyata aku positif
Seorang teman : siapa bapaknya
Subject 1 : ngga tahu, masih bingung! Kamu temenin aku ke dokter ya plis
Seorang teman : kamu yakin udah beli test pack?
Subject 1 : YUP
Seorang teman : Ok remind me ya ntar sore

Selang beberapa saat

11.30
Subject 2 : mmm aku mau ngomong rahasia
Seorang teman : kenapa say, ngomong ajah gih
Subject 2 : kayaknya kamu bakal punya ponakan
Seorang teman : wew darn! Kamu gila ya, jadi gemana perasaanmu. Udah ok kan semuanya.
Subject 2 : kamu temenin aku ke dokter ya plisssss
Seorang teman : ah aku ada janji, besok ajah kali ya…
Subject 2 : (mulai meraung-raung)
Seorang teman : iyah iyah

Dalam waktu satu jam saya sudah ada dua janjian membawa dua calon ibu ke dokter kandungan. Di hari yang benar mengaharukan.


15.00
Secangkir kopi : GAWAT! Gw positif beneran
Seorang Teman : HAH! LU GILA YA, GA PAKE PENGAMAN!
Sebatang rokok : sabar fren sabar fren.
Secangkir kopi : temenin ke dokter, gw sayang ama di dedek, ini kan anak kalian juga (melas)
Sebatang rokok : iya gpp ntar kita barengin (diputusin sendiri)
Seorang teman : (mendelik!)


Ok then, sekarang sahabat sendiri yang mengalami… Ah kerja tidak konsen, bingung bahagia ngga jelas. Dan tolong diberi garis bawah 3 orang dihari yang sama.

Akhirnya saya membuat appointment di sebuah rumah sakit bersalin terkenal daerah Meteng Jakarta. Ketiga-tiganya saya ajak ke sana, tapi nyetir sendiri-sendir. Saya ngga mau dengar alasan ibu hamil dilarang nyetir. Saya juga tidak bisa bersikap kurang adil terhadap semuanya. Mencoba mengerti kalau fase itu susah dan mereka bimbang. Tentu saja menimbulkan efek traumatik jangka panjang. Seperti saya yang trauma harus jadi teman mereka ARGHHH!

Saya sampai sebelum mereka, menunggu sambil membaca majalah. Ibu-ibu diantar suami bersliweran. Anak-anak kecil ngelus perut maminya. Ada juga tampak pasangan baru bahagia. Tidak lupa sebagai tambahan harus ada, muka jutek wanita-wanita terlihat kelelahan karena hamil.
OHHH.. saya diam saya tidak tahu harus berbuat apa. Membayangkan kehidupan mereka, merawat si kecil, berantem dengan suami.
Dan ketiga orang itu belum datang.
Dan…
Dan…
Saya tetap sendirian sudah satu jam lebih. Ibu disebelah membaca keresahan saya, bertanya kenapa tidak diantar suami. Saya jawab menunggu teman.
”Tidak usah ditutupi, memang pergaulan jaman sekarang bebas. Kalau mau menggugurkan jangan disini ada kok saya obatnya,” lanjutnya tanpa babibu.
HAH!
HAH!
Sabar-sabar

Saya marah, mencari blackberry. Yang tentu saja jarang dipakai, entah dimana rimbanya. Perlu diketahui telepon konvensional lebih mudah untuk dimanfaatkan.Tiba-tiba mata saya tertuju pada amplop berwarna jambu ditengah-tengah novel.

To Teman:
Waktu kamu baca ini, kami sudah bisa membayangkan mukamu yang bĂȘte. Mengatur schedule dari pagi sampai dimarahin Pak Mister (boss). Tapi kami tahu kamu teman yang baik. Dan kabar baiknya adalah kami tidak hamil dan kamu menunggu di Rumah sakit. Selamat ya!
Ps: Happy April Mop

warm regards

Ibu Hamil


ARGH! Saya benci Satu April!
Hahahahahaha!

written by~seorang teman

2 comments

Hadiah buat Tante



Kopi : mmmm Maminya Dia mau ulang tahun. Dan terpaksa deh kasih hadiah.Ok gals, ada saran?
Teman : kotak kecil manis berpita isinya test pack bergaris positif. Kemudian bilang sama dia ”Tante ini baru DPnya nanti hasil bisa dilihat 9 bulan lagi. Pasti tante suka,”
Rokok : *ngakak ngguling-ngguling* huahhakakakakkakakakakaak

written by ~seorang teman

2 comments

Erotomania: Legal Stalker



Dari semua gangguan kepribadian, menurut saya erotomania adalah gangguan tergelap..
Ceritanya bisa menusuk semua orang yang mendengar, membaca, dan ikut larut dalam permainan sang pederita. Perkenalan pertama kali dengan jenis gangguan ini saya dapatkan pada waktu menonton film ”He loves me, He loves Me Not,”. Walaupun didominasi warna cerah, namun ceritanya akan membuat otak terombang ambing. Benar dan salah jadi susah diperhitungkan. Jika kamu pecinta sejati atau mau menjadi budaknya, tonton saja terus dan belajar!



Jadi apa sebenarnya erotomania? Gangguan ini sering disebut sebagai de Clerambaut’s syndrome. Dimana penderita memiliki waham bahwa seseorang memendam perasaan cinta kepadanya. Atau nantinya akan berkembang seperti penderita merasa sedang berpacaran dengan seseorang, yang mungkin tidak dikenalnya. Terkadang gerak gerik sang ”idola” merupakan tanda buat penderita untuk bergerak.
Delusi Erotomania sering ditemukan dalam sebuah gejala awal dari sebuah gangguan delusional atau dalam konteks Skizofrenia.

Perilaku Stalking sering menjadi salah satu tanda dari gangguan ini. Yaitu tidakan memperhatikan orang lain tanpa sepengetahuan orang yang diperhatikan.
Tindakan pelaku erotomania yang terkenal adalah percobaan pembunuhan terhadap Mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan oleh John Hinckley, Jr. Dilaporkan telah diakibatkan oleh erotomania yang diderita Hinckley. Dia merasa artis Jodie Foster akan membeberkan kepada publik bahwa ia cinta kepadanya setelah ia membunuh sang presiden. Hinckley sendiri terbebas dari jeratan hukum karena didiagnosa memiliki gangguan jiwa (skizofrenia).

Oh GOD! Seru kan apa yang Hinckley rasakan? Saya sering suka berjalan dalam kelamnya kisah-kisah penderita ini. Mengingat menggilai laki-laki waktu SMA, yang dari kerlingnya dan kibasan tangannya saya menganggap itu ”pertanda”. Kalau ”secangkir kopi” bilang saya GR, acara ngambeknya sampai berhari-hari.
Tapi apa boleh buat, jantung berdetak dan frekuensi otak tidak stabil bergabung pula tindakan-tindakan irasional akan membuat hari berwarna.
Sampai hari ini saya suka jatuh cinta, saya suka merasa ”lemah” karena hal itu. Memaksa mengirim proposal kepada cupid untuk terus menodongkan panah dihadapan saya.

Sekarang satu laki-laki telah lewat, puisi picisan berganti kartu kredit. Sprei, boneka, bantal (yang untungnya bisu) tidak bisa membeberkan fakta siapa saja yang sudah ada di sini setiap malam. Ah! Mau apalagi saya suka jatuh cinta (dengan… Kamu, Love, Babe, Cinta, Sayang, Dear)

” Bien que mon a mour soit fou,ma raison calme les trop vives douleurs de mon coeur en lui disant de patienter, et d’esperer toujours.(Walau cintaku gila, akal sehatku menenangkan rasa sakit dalam hatiku. Dia memberitahuku untuk bersabar dan terus berharap)” He loves me he loves me not .

written by seorang teman

0 comments

Teman vs Anjing

Cuman anjing yang buatku paling kapabel dalam mengapresiasi arti kata setia. Terhadap pasangannya saja manusia sangat sering tidak setia, apalagi sama seseorang yang berlabel teman?

Itu, si Ria (jelas-jelas nama bohongan), temen kuliah dulu. Aih, dia ini ya, dateng cuman kalau ada maunya aja.

“Temen sekamarku itu loh, rese banget. (bla…bla…bla…)”

“Hiks….kenapa dia berbuat seperti itu? Kan aku nggak pernah jahat sama dia. (bla…bla…bla…)”

“Aku nggak mau menikah seumur idup. Kalau bisa aku mau punya anak tanpa suami aja.” *PREEEEETTTT

“Bos di kantorku itu bener-bener bego deh!! (bla…bla…bla…)”

“Aku mau ngenalin kamu sama xxx. (bla…bla…bla…)”


Dan bla…bla…bla…blah!

Semua ocehan ini dikicaukan si Ria saat dia lagi jomblo, or paling nggak saat dia lagi dideketin cowok yang buntut-buntutnya dianggap nggak oke. Dan dia juga selalu nyariin gw untuk sekedar menyampah tentang cowok-cowok “nggak oke” itu.

Sudah 8 bulan terakhir ini si Ria punya pacar. Tebak apa yang terjadi? Pfffttt….ngilang dia, bener-bener ilang nggak ada bekasnya. Aku gak pernah lagi melihat batang idungnya, mendengar kabarnya, apalagi mendengarnya menanyakan kabarku.

Gitu ngakunya temen baik, sahabat. Eh, waktu udah ada laki-laki yang bisa dimanfaatin, temennya ditinggal gitu aja. Bah!

Sebenernya aku seneng-seneng aja si Ria punya pacar. Paling nggak, ada orang lain yang bisa dia sampahin. Aku juga udah mulai empet denger curhatannya yang makin lama kok ya terdengar itu-itu aja. Ndak kreatip.

Cuman, bukan ngilang kayak gini dong caranya kalau udah punya pacar. Harusnya kan kita masih bisa jalan-jalan senang bersama. Paling nggak, pacarnya kan bisa dimanfaatin untuk bertanggung jawab terhadap kesenangan kami. ;p

Ah sial, jadi keinget sama anjingku. Jelas dia lebih baik dari si Ria ini. Hahahahaha....

~written by sebatangrokok

0 comments

Balada MacBook Pro punya Teman





Secangkir kopi (SK): Selamat ya friend finally kamu bisa dapet gadget gila ini. pasti kamu bahagia banget

Seorang teman (ST) :*tersipu-sipu malu* iyah secara mahal banget, puas deh ngeliat benda kotak tipis ini. asal kalian tahu ya, ini seri terbaru katanya udah DDR 3

Sebatang Rokok (SR): Jadi udah diapain ajah Mac-nya say?

ST : *bangga* nonton DVD seri selama 2 hari non stop. foto-foto pake fitur photo booth. Gila bisa ngirit banget, ga usah beli TV flat, kalian tahu kan kalau layarnya ini LED anti back light. Bahkan saat tidur miring atawa nungging gambarnya terlihat jelas. Yang paling penting dong ga perlu ke foto box di BLITZ.. GOD i love my Mac.

SR dan SC : ng...krik...krik...krik (DVD Player booo, 20 juta...oh gosh u stupid bitch!))

HAHAHAHAHAHAH... we love u Teman

written by secangkir kopi

0 comments

Guy (Gay) of the month

Versi Secangkir Kopi



Cowok yang bakal saya publikasikan bulan ini adalah seseorang yang bisa dibilang pernah dekat dengan saya beberapa tahun lalu. Ekspatriat asal Spanyol yang oh-my-God-he-is-so-damn-SEXY! Tanyakan kepada Seorang Teman atau Sebatang Rokok, mereka pasti tahu bahwa cowok Latin ini SAYA BANGET!!

Saat pertama kali dikenalin dengan cowok ini, hati saya keukeuh berkata, “Man...you’re so gonna be mine!”. *mata memicing khas shitnetron*

Lihat saja semua atribut yang ada di dirinya. Mata yang besar, kulit berwarna coklat kemerahan yang seksi, postur dan paras yang begitu sempurna di mata saya, semua itu otomatis membuat saya jatuh cinta. Apalagi ditambah dengan gaya berpakaiannya yang casual namun tidak berkesan berantakan. Saya berani bertaruh cowok seperti ini yang bakalan bikin perempuan-perempuan lain menggaruk-garuk mupeng. Hahahaha...

Dan ternyata, cowok ini tidak hanya sexy dari luar. Setelah saya mengenalnya lebih dalam, hati, attitude dan personality yang dimilikinya nyata-nyata turut mempesona saya. He’s a truly family man. Hal ini terlihat dari caranya memperlakukan anak laki-laki semata wayangnya bak pangeran. Bagaimana ia berusaha memaksimalkan waktu luang yang dimilikinya di tengah kesibukannya sebagai seorang DJ, demi sang anak.

He’s the man on the dance floor, he’s the man in the house...

Mmmuuwahh!!


Versi Seorang Teman




Hmm OK anggaplah saya mimpi dan gila. Cemburu dan menangis tersedu waktu pria ini mencium wanita lain. Curhat heboh sampai tidak ada yang mau mendengarkan karena curhatan saya irrelevant dengan kenyataan. But what can I do? Pria ini benar-benar sang heart catcher.

Namanya Matthew Gray Gubler, kelahiran tahun 1980. Perannya di serial TV Criminal Mind sebenarnya menjatuhkan karakter tampan yang sebelumnya pernah dibangun dari debut sebagai model.

Namun, justru dari kemampuan actingnya sebagai Dr. Reid-lah saya jatuh cinta pada sosok ini. Saya terkagum kagum saat dia berlagak linglung,kaku, gugup karena bawaan ADD (attention deficit disorder). Di sisi lain, this beautiful DR. Reid mampu menjawab berbagai pertanyaan kasus dari entah berapa banyak literatur yang telah dibacanya. Bayangkan, dalam satu menit dia bisa membaca 3000 kata. Mmm...otak yang indah bukan?

Dengan gelar doctoral yang didapatnya di usia 22 tahun, seketika itu juga dia menjadi seksi di mata saya. Yummy...yummy...yummy... Jika si Reid ini pacar saya, teman tidur saya, saya yakinkan pada kalian bukan hanya kepuasan di ranjang yang bisa didapat. Orgasme otak dan petualangan seru pasti akan mengiringi setiap kisah di blog ini. Aaahhh...

Selamat malam Matthew...DR Reid. Dan awas, jangan pernah berani berani selingkuh lagi!! *Erotomanic mode on*


Versi Sebatang Rokok




Terus terang, aku nggak suka dengan tipikal cowok-cowok pemain film Indonesia. Kecuali Nicholas Saputra, off course. He will and always be my dream guy. *drooling*

Tapiiiii...khusus untuk edisi kali ini, sepertinya aku harus membuat pengecualian. Masih dalam rangka terkesima dengan salah satu film lokal Indonesia, lelaki pilihanku bulan ini jatuh pada Adam. Itu loh, tokoh pembunuh berdarah dingin di Rumah Dara yang diperankan oleh Arifin Putra.

Saat pertama kali melihat tokoh Adam, aku langsung terkesima. Raut wajahnya yang kaku, rambutnya yang rapi jali, membuat sosoknya nampak oldies. And mysterious. What is sexier than a mysterious face?

Belum lagi saat melihat tatapan matanya yang tajam dan kejam, uuugh....merinding! (anehnya, in a good way) Mau deh mas ditusuk-tusuk pake pisaunya... ;p

Shit, I think I’m a masochist. Hah!

1 comments

Mitos VS Keajaiban Melati


Bunga Melati, Bunga Melati, bunga mungil nan wangi pelancar kawin. Hahahaha
Saya terbahak ketika mendengar kalimat itu muncul dari mulut tetangga, teman kuliah, dan banyak wanita lainnya.
Biasanya cerita tersebut berlanjut dengan bisik-bisik.

”Caranya adalah, harus mencuri pelan-pelan dari hiasan kepala sang pengantin,”
Percaya ngga percaya saya juga tidak bisa berkata. Pada kenyataannya saya belum pernah menjadi penjahat melati. Namun sebagai seorang perempuan keinginan menjadi ratu sehari memang suka terlintas. Sayangnya pada waktu itu saya abaikan karena pasangan saja belum ada.

Hingga sampailah saya pada sebuah dilema. Sahabat terbaik kami menikah, setelah menjalin hubungan kurang lebih 8 tahun. Yang perempuan (teman kami) tetap berkarier sebagai psikolog. Yang pria bekerja sebagai pelaut menyusuri benua dengan gaji EURO.
-wew-

Sayapun jadi dag dig dug, ah takut semakin jauh dari yang disebut pernikahan. Meskipun kadang kalau dipikir masuk sangkar emas lebih tidak enak daripada bebas. Namun apa boleh buat lingkungan mulai bertanya, orang tua kembali cerewet dan
ARGHHHHH!
SAYA HARUS MENCURI MELATI ITU!

Kami bertiga berkasak kusuk, dengan berbagai kemungkinan. Mulai dari kalau kondenya lepas jika ditarik keterlaluan. Mencari teori yang relevan kenapa harus mencuri. Membaca kitab suci agar tidak dosa. Menyiapkan mata-mata, pengalih perhatian dan trik menyelipkan bunga ke tas.

Dan setelah menenggak sedikit es puter kita telah siap. Gayanya tetap santai, tidak mengendap-endap. Setiap langkah dihitung maksimal, agar tetap gaya sampai di pelaminan.

Sebatang Rokok melancarkan aksi cipika cipiki, Seorang Teman mulai minta foto bersama dengan cerewetnya. Dan saya sengaja dekat-dekat

Menarik-narik (susah)

Menarik-narik-narik (susah)

Mencoba menarik lagi agak kencang

Dan ….saudara-saudara

Brollll broll JEBOL rangkaian melati itu lepas putus

Saya tersenyum, sahabat kami yang menikah tidak marah dan cekikikan Seorang Teman dan Sebatang Rokok tertawa tidak ada habisnya. Dan jangan lupa muka saya merah padam.

Hari itu kami bukan hanya menjadi pencuri melati, tapi penjambret melati pengantin.

Sudah dua tahun semenjak kejadian itu. Melatinya masih saya simpan. Bagaimana juga kejadian tersebut adalah sejarah.

Sahabat kami sekarang sudah punya momongan berusia satu tahun bulan lalu. Sebatang rokok terkadang punya pasangan terkadang tidak, lebih doyan ngoceh dengan kami.
Seorang Teman masih heboh berjalan-jalan kemana dia suka. Sebagian koleksinya ada di berbagai pulau.
Sedangkan saya, hari ini memandangi foto seorang pria yang good looking. And u know what ”He is my boy friend” (yang terkadang menyebalkan khas pria-pria, huh!)

Keajaiban melati kah? Ga tahu saya belum bisa menjawab sampai ada pertanyaan
”Would u marry me?”

written by secangkir kopi ~life is a beautiful enemy`

4 comments

B! ALERT: Kami Tidak Mungkin Direncanakan Jadi Istri??



Wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri


WTF?? Siapa orang tolol yang melontarkan judgement seperti ini?

Mario Teguh! Hah!

Aku memang nggak pernah percaya sama yang namanya motivator. For me, they are the true hypocrite. Seseorang yang tak hidup di dunia nyata.

Lemme ask you these questions :

Apa sih definisi istri dalam benak Anda? Seorang yang bertugas melayani Anda? Yang harus terus menjaga anak-anak selagi Anda entah ada dimana sedang melakukan apa? Kami perempuan hanya Anda jadikan sebagai objek semata, bukan?

Anda beranggapan bahwa laki-laki memiliki nilai lebih dari seorang perempuan? Sehingga Anda tidak menyinggung tentang laki-laki yang demen clubbing, merokok dan mabuk-mabukan? Jika yang melakukan itu laki-laki, mereka dimaafkan? Mereka tetap dapat direncanakan menjadi seorang suami? Is that what you are trying to say?

Dan jika aku merokok, aku dugem dan terkadang aku suka minum, lantas Anda berpendapat aku tidak pantas menjadi seorang istri? Oh come on, open your sticky eyes! Tahu tidak, seorang perempuan tanpa rokok yang tak doyan mabuk pun bukan jaminan bisa menjadi sosok istri yang baik. Baik dan buruk tidak digambarkan hanya dengan sebatang rokok, sebotol liquor atau sedikit goyangan seksi di dance floor kok.

Kenapa Anda tidak mempermasalahkan saja para lelaki yang telah memiliki istri idaman, namun masih saja datang ke panti pijat untuk mendapatkan service ekstra? Atau jangan-jangan Anda tak berani menguak tabu pribadi Anda sendiri ya? Ih, memang begitulah kehidupan munafik sejati. Berbusa-busa menceramahi orang lain, sedangkan borok menganga lebar di dalam diri. Yuck!

Maybe this is breaking news for you, but we are much more than that. Kami perempuan lebih dari sekedar konco wingking yang bisa Anda nilai baik atau buruk dari kualitas kami memasak, atau membersihkan rumah, atau menjaga anak-anak. Kami bukan lagi second-class citizen loh, yang bisa Anda peram terus di dunia domestik.

Perempuan kini memiliki kebebasan untuk berkarya, untuk bekerja, dan untuk bersenang-senang. Kami punya hak yang sama dengan Anda untuk menikmati hidup, untuk merokok (meski kami tahu itu merusak tubuh kami, seperti para lelaki lain juga tahu bahwa itu merusak tubuh mereka), untuk dugem, untuk meliuk gembira, untuk menyisip minuman yang membuat kepala kami sedikit enteng.

Dan tenang, kami ini multitasking kok. Kami bisa saja merokok sambil memasak. Dan masakan kami tetap enak. Kami bisa saja menyesap sedikit wine sambil menyuruh suami kami untuk menyapu dan mengepel rumah. Kami juga bisa menjadi kawan chitchat yang intelek dan menyenangkan, sehingga suami kami tak memiliki alasan mencari kawan perempuan untuk diajak bicara cerdas. Dan jangan ditanya, kami juga mampu menjadi kawan (ataupun lawan) yang hebat di ranjang, sehingga suami kami tak perlu mencari variasi lain.

Anda masih bilang bahwa kami tidak layak menjadi seorang istri?

~written by sebatangrokok

0 comments

MOVIE: 3 Jempol Untuk Rumah Dara



When I want to get my mind off things, I turn to movie. So, berhubung otakku sedang dipenuhi sampah-sampah tak berguna, minggu lalu aku menggeret seorang teman untuk menemaniku menonton. Pilihanku jatuh pada Rumah Dara, sebuah film bergenre thriller/slasher asli bikinan anak negeri.

Aku memang termasuk penggemar berat film-film berdarah. Sebutlah SAW, Hostel dan Texas Chainsaw Massacre. Menonton mereka selalu membuat adrenalinku berpacu kencang, meski senyum lebar akan terus terukir di wajahku. Maka, meski seorang teman mati-matian menolak, aku tetap keukeuh menyeretnya ke bioskop. Aku kan ingin berbagi penderitaan denganmu, teman. Isn’t that what friends are for? Muwakakakakak... *evillaugh*

Eniwe, plot cerita berawal dari sebuah kafe di Bandung. Sebelum berangkat ke luar negeri keesokan harinya, Adjie (Ario Bayu) hendak berpamitan dengan sang adik, Ladya (Julie Estelle). Ia ditemani seorang istri yang sedang hamil tua, Astrid (Sigi Wimala), serta ketiga kawan mereka, Alam, Eko dan Jimmy (Michael Lucock, Dendy Subangil, Daniel Mananta).

Saat hendak kembali ke Jakarta, mobil yang mereka kendarai nyaris menabrak Maya (Imelda Therinne), seorang gadis cantik yang mengaku baru saja dirampok. Tak tahan melihat seorang gadis cantik tersia-sia di jalan, Eko yang rupa-rupanya “agak” haus perempuan ini lantas menawarkan tumpangan untuk Maya.

Sesampainya di rumah Maya, mereka disambut Dara (Shareefa Daanish), ibu kandung Maya yang memaksa mereka tinggal untuk makan malam. Seperti serombongan babi, mereka tak sadar telah digiring ke tempat pejagalan. Dengan Dara dan ketiga anaknya, Armand (Ruly Lubis), Adam (Arifin Putra) dan Maya sebagai tukang jagalnya. Tepat setelah menyantap masakan ibu Dara, satu persatu anggota rombongan mulai diserang kantuk luar biasa. Reli adegan berdarah pun dimulai. Cihuiiii!!

Alam yang ketiban sial menjadi korban pertama kengerian di rumah Dara ini. Berbekal pisau jagal dan gergaji listrik, Armand dengan tenang memutilasi Alam, disaksikan oleh Ladya yang mengintip dari lubang di balik pintu. Walhasil, mati-matian mereka berlima berusaha keluar dari rumah itu. Yang dengan dingin juga berusaha digagalkan oleh Dara dan anak-anaknya.

Pisau jagal, gergaji listrik, bow-gun, bahkan tusuk konde yang dipakai Dara disulap menjadi senjata ampuh untuk mengucurkan darah korbannya. Di antara semuanya, aku paling suka adegan dimana Dara menggunakan hak sepatunya untuk menginjak mata seorang korbannya. Penampakan elemen perempuan yang dingin. Mengingatkan kalian hei para laki-laki bangsat di luar sana agar jangan macam-macam dengan kami. Hahaha...

Mo Brothers memang pantas diacungi jempol, meski aku belum pernah mendengar nama mereka sebelumnya. Mereka mampu menghadirkan tontonan bermutu yang berbeda dari kebanyakan film Indonesia yang akhir-akhir ini hanya berkisar setan dan pornografi. Kesadisan yang mereka usung nampak nyata, baik dari segi eksekusi maupun efek. Bagian tubuh yang terpotong, tersayat, bahkan terburai tidak terlihat palsu. Konon, mereka menghabiskan 11 galon darah binatang yang dicampur dengan darah sintetis. Woooww... Pantes kucuran darah tidak habis-habis sepanjang film.

Akting setiap pemerannya juga layak mendapat pujian. Apalagi Arifin Putra yang meski ganteng tapi tatapan matanya yang dingin serta rambutnya yang disisir rapi malah bisa bikin bergidik ngeri. Ratapan dan teriakan kengerian dari setiap korban pun bukan tipikal teriakan kacangan seperti di film-film horror nggak mutu lainnya.

Satu-satunya yang menurutku jadi flaw yang cukup mengganggu untuk film ini adalah suara Shareefa Danish yang terlalu dibuat-buat. Bukannya takut, aku malah pengen ketawa setiap kali mendengar si ibu Dara ini ngomong. Raut wajah dan ekspresi sih boleh dingin, tapi kalau suaranya kayak gitu jatuhnya bukan ngeri, tapi corny. Huuuu...

Meski masih banyak kekurangan di sana sini, secara overall aku puas menonton film ini. Paling tidak bisa membuat aku sumringah kegirangan melihat rentetan darah itu. Meski seorang teman di sebelahku terus-terusan menutup matanya dengan tas. Meski seorang teman memasang status “Temani aku BBM, plis” di BBM nya. Hahahaha... *ketawapuas*

3 jempol untuk Rumah Dara.


~written by sebatangrokok

4 comments

L on the forehead = LEBAY



Percakapan di pagi hari antara saya dan seorang teman tentang Alya (bukan nama sebenarnya).

Alya adalah teman SMA kami. Ukurannya standard lah, popular juga ga tapi bukan termasuk di”bully” ama lainnya. Masalah body (this is the most important thing) ga minus ga plus. Jadi penekanannya benar pada kata-kata ”BIASA”. Jangan bilang sombong, boleh kok bandingkan dengan aset fisik saya. Hahaha

Pada suatu saat dia datang tergopoh-gopoh mukanya sadis dengan pandangan ala sinetron.
”Lihat nih, lihat si Bondan nembak aku,” katanya pada kami di tengah kantin dengan suara kencang seperti geledek.
Surat yang dipegangnya langsung jadi barang mainan baru para gadis-gadis. Sambil digilir Alya tidak berhenti berbicara.
”Aku jijik ama dia, tingkahnya bikin enek, emang dia siapa sampe berani buat puisi lagu si Lumba-Lumba jatuh cinta,”
Saya dan teman menaikan satu alis berkali-kali. Berasa aneh. Yang lainnya manggut-manggut entah kegirangan atau pengen nonjok.

Oh come on…
Anggaplah itu masa SMA, masa masih susah membedakan malu dan suka. Masa norma yang pengertiannya belum jelas. Tapi sempat terlintas dalam pikiran kami. Bagaimana kalau keadaannya terbalik. Apa perasaannya.

Life is Unfair! Namun susah sekali membuat itu menjadi adil kalau Alya-Alya bergentayangan. Matanya ditutup tanpa pernah bercermin. Berusaha memposisikan diri sebagai Dewi Sandra tapi sebenernya mirin Jeng Kellin. HAHAHAHAH :D

Saya dan seorang teman bernostalgia. Mengingat setelah provokasinya susah berhasil Alya berlalu santai dengan gaya ”manis-centil -sok-laris”nya itu. Kembali ke kelas kaya ga terjadi apa-apa.

Beberapa minggu kemarin ketika asyik menikmati Froyo si Alya lewat. Dan kami berusaha memanggilnya. Ngobrol-ngobrol sambil ke-asem-an akhirnya tercetus kata-kata wasiat dari Alya.

”Gue belom pernah pacaran lagi sejak putus sama Aldi (pacar SMAnya),”

Saya dan Seorang Teman tetap berlagak pilon sambil mengelus-elus pundaknya. Memaksa untuk tidak tertawa.
HUAHAHHAHAHA

LOSER!

FYI: Bondan (bukan nama sebenarnya) korban cinta monyet tertindas itu kini telah jadi salah satu pengusaha terkenal. Single, Available, Marriage-able.
Sementara si Alya, masih ngeciprit masalah OB kantor nya yang suka curi-curi pandang.

CUIH!

T.R.A.G.I.S

HAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHA (joget pisang)

Written by: secangkir kopi ~life is a beautiful enemy

1 comments

Exhibitionist, si Tukang Pamer ”DICK”




Minggu lalu tepat pada pukul lima sore saya memutuskan untuk segera mengemasi barang dan pulang kantor. Membuka selembar demi selembar agenda, memperbaiki make up dan yup siap untuk bersosialisasi lebih lanjut. Malam ini sejumlah teman baru mengajak untuk nongkrong di Bucks EX. Maklum jika bosan maka kami bisa segera cabut untuk masuk ke Hard rocks, sambil head banging atau mengharu biru nonton film di XXI.

Namun sayangnya perjalanan menuju EX tidak semudah biasanya. Awalnya memang tetap berjalan lancar yaitu sekedar berada di shuttle busway, menunggu sambil sedikit berdesakan dan membunyikan high heel agar bisa mengijak kaki penumpang lain yang serakah tempat :P . Tanpa disangka dan dikira tiba-tiba seorang laki-laki tampan berbaju rapi berlari dihadapan saya.

Saya tidak berpikiran apa-apa sambil terus berjalan, ternyata dia menunjukan kemaluannya alias ”penis”nya. Astaga naga, saya kaget perempuan-perempuan di belakang saya menjerit ketakutan. Saya sendiri tampak cuek karena tidak mau menambah kepanikan, padahal dalam hati pengen menjudo si ”keparat tidak tahu diri apapun itu namanya”.

Kejadian yang saya alami ini bukan cuma sekali. Sudah bertahun lalu, pelaku biasanya melakukannya di tempat-tempat sepi seperti jembatan penyebrangan, gang kecil. Bahkan ada yang nekad menyatroni kost-kostan cewek-cewek mungkin lupa kalau Satpam dan hansip bisa mentung “dick”nya itu.

Orang yang kerap melakukan hal ini disebut ”exhibitionist”. Hal ini merupakan salah satu kelainan yang tergolong pada disfungsi sexual. Mereka memiliki ransangan seksual dengan memperlihatkan alat kelaminnya pada orang lain. Biasanya terjadi pada waktu senggang atau stress hebat.

Parahnya lagi adalah respon masyarakat seperti saya, kamu dan banyak orang lain agak berlebihan terhadap “pelaku”. (lha iya, siapa yang ngga kaget:P ) Akhirnya membuat rasa rendah diri semakin menjadi-jadi.

Di beberapa negara perilaku eksibisionisme merupakan kriminalitas karena dianggap sebagai perilaku tidak menyenangkan atau bahkan pada kasus tertentu dikategorikan sebagai tindakan pelecehan atau pemaksaan seksual.

Bagaimana cara mengatasi penderita exhibitionist ini. Kalau bagi saya pribadi tidak ada cara yang lebih mudah selain cuek, dan menagngap tidak terjadi apa-apa tanpa reaksi. Karena di banyak bacaan yang saya baca, mereka memperoleh “foreplay” dari teriakan gadis-gadis itu dan dilanjutkan dengan masturbasi.
Yah selama dia tidak menyentuh saya dan berani melakukan gerakan-gerakan aneh, tentu saja. Namun jika mulai bergeming, jangan salahkan saya kalau spray, minyak wangi, larutan cabei, pistol (wuih) meledak dan menyemprot matanya.

Eniwei, yang perlu di sadari adalah mereka juga manusia yang patut punya teman. Kelakuan yang di tunjukan bukanlah murni dari kesengajaan. Jika ada kerabat atau sahabat ataupun orang yang terdekat yang dikenal. Silahkan dirujuk di klinik piskologi terdekat.

Sore setelah kejadian itu saya tetap nge Bucks dengan teman-teman cekakak cekikik dan melemparkan topik tentang pameran dick ini diatas meja kopi kami.

Si Mira, penggemar pria sexy sempat nyeletuk, ”Wah, mestinya gw tadi di sana, jadi bisa ngebandingin gedean mana ama punya Beckham,”

Saya: ???????

~written by seorang teman -life is a beautiful enemies-

0 comments

GADGET: Sony Bloggie (must have item, this month!)

Kopi memang sahabat mantab di segala suasana. Mulai dari hujan, banjir, terik dan sehabis bercinta. Walaupun buat saya, saat flu dan batuk, kopi bisa sedikit bergeser tempat. Tergantikan dengan orange juice serta impian memegang Sonny Bloggie.



What is Sony Bloggie? (Sony harus membayar saya dengan selusin gadget ini karena promosi mulut manis saya)

Sony Bloggie adalah sebuah camcorder kecil yang nyaman untuk dibawa-bawa. Ukurannya yang imut membuat kamu tidak akan kehilangan moment barang sedikitpun. Apalagi jika dipadu dengan ketangkasan serta kemampuan meng-capture dengan tepat. Wuah, tanggung deh kamu bakal menjadi ter”update” di jagad maya.



Sesuai dengan nama bloggie, produk ini ditujukan buat “blogger” seperti kamu, saya dan teman-teman. Salah satu kelebihanya adalah kita pengguna dapat memuaskan nafsu narsis. Alias lensanya dapat diputar sehingga dapat mengambil gambar muka kita sendiri.

Selain itu tidak perlu repot lagi dengan kabel USB dan lain-lainnya. USB arm yang build dengan camcorder ini bisa langsung dicolok ke PC ataupun netbook. Tentu saja, barang sejenak, kabel optiknya akan langsung memfasilitasi upload dengan mudah.

Untuk masalah kualitas, memang tidak bisa dibandingkan dengan kamera CCCD atau SLR. Tapi sudah cukuplah untuk di tenteng-tenteng kemana-mana karena alat ini dilengkapi face detection dan teknologi Steady Shaking Imade Stabilization untuk kejernihan foto dan video

Dan bagi si “GAPTEK” absolutely not me! (Certified coffee and gadget freak)
anda tidak usah direpotkan dengan yang namanya mengistall program. Just plug and play. Simple right?


Anda tertarik dengan tekhnologi ini? Akhir Februari ini diharapkan sudah bisa edar di pasaran. Jadi jika Anda lihat di kiri atau kanan Anda, ada seorang perempuan yang manis dan tertawa lepas memegang Bloggie. Pastikan itu adalah saya (yang telah mengurangi jatah salon dan makeup)
*peace yow*
~written by Secangkir Kopi

"Life is a beautiful enemies.."